mau kos di Bandung?
Aku lupa kapan tepatnya seorang teman memintaku membuat artikel seputar kehidupan Bandung. Aku hanya bisa mengernyitkan dahiku karna bagiku itu cukup sulit. Lalu ku tanyakan padanya apa yang sebenarnya dia butuhkan. Lalu dia bilang dia butuh kos-kosan di Bandung, jadi butuh referensi. Aku langsung berfikir “ini yang belum ada”, kos-kosan on line. Artinya hingga saat ini kurasa belum ada orang yang menyediakan kos-kosan dengan proses transaksi on line. Jika ada, mungkin dia tak perlu repot-repot bertanya padaku., tinggal menyalakan computer, connect ke internet, langsung bisa melihat tipe kamar dan harga-harga kosan. Mungkin dengan sedikit penjelasan tentang lingkungan sekitarnya, kurasa itu lebih bagus. Walau bagaimana pun, Lingkungan menjadi factor yang sangat penting dalam menentukan tempat tinggal kita. Lingkungan yang baik akan membuat kita lebih baik (setidaknya…), dan lingkungan yang buruk memiliki kesempatan lebih besar membuat kita tambah buruk, walaupun semuanya tergantung dari diri kita sendiri.Yang pasti dalam mencari kosan aku akan memilih tempat yang bersih, aman, nyaman dan islami (seengganya biar jauh dari saiton-saiton). hehe
Hh…tapi bagiku tetap saja itu semua sulit dinilai jika tidak melihat daerahnya langsung, tidak cukup dengan melihat visualisasinya saja atau penjelasan dari orang. Kita juga harus merasakannya langsung. Bukan begitu? Aku tak pernah tinggal lebih dari 2 hari di Bandung, jadi tak begitu mengerti tentang kehidupan atau pergaulan disana. Mungkin jika dia bertanya tentang daerah Bogor atau Depok, aku akan dengan mudah membantunya. Ah…tapi sudahlah, aku hanya bisa berusaha membantunya semampuku. Ku sms teman-teman lamaku yang sekarang tinggal di Bandung, Dedi, Agus. Lalu ku sms pula adikku yang sekarang kebetulan tinggal di Bandung. Bukan hanya itu, ketika seorang temanku datang ke rumah langsung kuberondong dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kos-kosan di Bandung. Inilah hasilnya :
Dago Pojok : Rp. 250.000 – Rp. 300.000
Dago Barat : Rp. 300.000
Dago Atas : Rp. 300.000
Cisitu : Rp. 300.000 – Rp. 350.000
Taman Sari : Rp. 250.000
Sakaloa (jl. Dipati Ukur) : Rp. 200.000 – Rp. 300.000
Jl. Tubagus Ismail : Rp. 250.000 – Rp. 300.000
Cihampelas : Rp. 250.000 – Rp. 300.000
Belakang Monumen Perjuangan : Rp. 200.000 – Rp. 300.000
Setiabudhi : Rp. 2 juta – 2,5 juta per tahun
Disamping harga-harga tersebut, tentu saja masih banyak range harga lainnya walau rata-rata memang segitu. Bisa lebih murah, bisa juga lebih mahal tergantung fasilitasnya.
Nama-nama diatas adalah kawasan kos-kosan mahasiswa, kecuali Cihampelas, yang mungkin lebih banyak ditempati oleh karyawan. Tapi untuk temanku yang satu ini, kusarankan mencari kos-kosan yang didominasi oleh “cewe” mengingat seringnya dia membicarakan “cewe”. Hehehe…
hmmmmm… moga-moga bisa inget nama-namana……
Deket Cewek, ya? bisa jadi pertimbangan tuh….
May 18, 2009 at 4:04 pm
Halo Seni, kawan bloggersubang…bantu menyebarkan subang ya….kalau berkenan pasang http://kotasubang.com di link-nya ya….makasih. Add juga grup kota subang online di Facebook.
– Hari Pitrajaya –
May 22, 2009 at 12:01 am
Ad gk yg di dkt pdc telkom jl belitung n harganya sktr 2rts-350?
April 9, 2010 at 11:09 pm
maaf rara…ga jadi.hehe…mungkin lain kali aq coba.mksh
May 11, 2010 at 5:40 pm